Senin, 14 Oktober 2013

Penalaran Deduktif

Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah  suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Penarikan kesimpulan deduktif dibagi menjadi dua, yaitu penarikan langsung dan tidak langsung :

1. Penarikan simpulan secara langsung
Simpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis yaitu prosisi tempat menarik simpulan.
Simpulan secara langsung:
 Semua S adalah P. (premis)
Sebagian P adalah S. (simpulan)
Contoh: Semua manusia mempunyai rambut. (premis)
               Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia. (simpulan)

2. Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu pun S adalah tak-P. (simpulan)
Contoh: Semua pistol adalah senjata berbahaya. (premis)
               Tidak satu pun pistol adalah senjata tidak berbahaya. (simpulan)

3. Tidak satu pun S adalah P. (premis)
Semua S adalah tak-P. (simpulan)
Contoh: Tidak seekor pun gajah adalah jerapah. (premis)
               Semua gajah adalah bukan jerapah. (simpulan)

4. Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu-pun S adalah tak P. (simpulan)
Tidak satu-pun tak P adalah S. (simpulan)
Contoh: Semua kucing adalah berbulu. (premis)
               Tidak satu pun kucing adalah takberbulu. (simpulan)
               Tidak satupun yang takberbulu adalah kucing. (simpulan)

2. Penarikan simpulan secara tidak langsung
Untuk penarikan simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus. Jenis penalaran deduksi dengan penarikan simpulan tidak langsung, yaitu:
A. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). 
Contohnya:
  • Semua manusia akan mati
  • Ani adalah manusia
  • Jadi, Ani akan mati. (simpulan) 
  • Semua manusia bijaksana
  • Semua dosen adalah manusia
  •  Jadi, semua dosen bijaksana. (simpulan)


B. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara tidak langsung. Dan dapat dikatakan silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contohnya :
  • Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
  •  Pada malam hari tidak ada sinar matahari
  • Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis.


  •  Semua ilmuwan adalah orang cerdas
  • Anto adalah seorang ilmuwan.
  • Jadi, Anto adalah orang cerdas.


C. Salah Nalar
Gagasan, perkiraan, atau simpulan yang keliri atau sesat . Pada salah nalar kita tidak mengikuti tata cara pemikiran dengan tepat.
Contoh :  Orang Indonesia malas tetapi  ramah.

D. Deduksi Salah
Simpulan yang salah dalam silogisme yang berpremis salah satu yang berpremis yang tidak memenuhi syarat.
Contoh: Semua botol itu akan pecah bila dilempar  dengan bat

Sumber :

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/penalaran-induktif-dan-deduktif-3/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar